Skip to main content
Von ITB1920
Von ITB1920

Foto 3x4 berwarna ibu rektor tercinta, Prof. Ir. N. R. Reini Djuhraeni Wirahadikusumah, MSCE, PhD, dengan background biru dan resolusi 2400x3200

#ReiniOut collection image

Masuk ke ITB, kukira aku akan mendapati kesempatan yang berimbang bagi semua. Tanpa melihat seperti apa aku dahulu, tanpa melihat rupa dan dari mana aku berasal, juga tanpa melihat seberapa banyak materi yang kumiliki. Padahal setahuku, setiap warga negara memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu. Kukira juga, hati seorang ibu memiliki ketulusan yang tak terbatas pada anak-anaknya. Memberi apa yang dibutuhkan bagi anaknya untuk berkembang, sesuai apa yang sudah menjadi haknya, untuk menjelajah seisi kota dan dunia; untuk tinggal dan berbuat demi masa yang jauh lebih baik.

Namun apa yang kulihat nyatanya berbeda. Ibuku mengelak saat diajak bicara, ibuku lebih memilih tersenyum pada dunia dan berpaling dari anaknya. Menganggap kita tiada, menganggap kita bukan manusia nyata. Materiku diambil tanpa terasa berguna, aku merasa hampa. Aku merasa berduka, kesempatanku dan penerus bangsa kurasa sudah tiada; aku rasa kami telah dianggap mati sejak lama.

Vertragsadresse0x495f...7b5e
Token-ID
Token-StandardERC-1155
ChainEthereum
MetadatenZentralisiert
Erstellergebühren
0%

Ibu Rektor Tercinta #2

visibility
2.4K Ansichten
  • Preis
    Preis in USD
    Menge
    Ablaufdatum
    Von
  • Preis
    Preis in USD
    Menge
    Differenz zum Mindestpreis
    Ablaufdatum
    Von
keyboard_arrow_down
Ereignis
Preis
Von
An
Datum

Ibu Rektor Tercinta #2

visibility
2.4K Ansichten
  • Preis
    Preis in USD
    Menge
    Ablaufdatum
    Von
  • Preis
    Preis in USD
    Menge
    Differenz zum Mindestpreis
    Ablaufdatum
    Von
Von ITB1920
Von ITB1920

Foto 3x4 berwarna ibu rektor tercinta, Prof. Ir. N. R. Reini Djuhraeni Wirahadikusumah, MSCE, PhD, dengan background biru dan resolusi 2400x3200

#ReiniOut collection image

Masuk ke ITB, kukira aku akan mendapati kesempatan yang berimbang bagi semua. Tanpa melihat seperti apa aku dahulu, tanpa melihat rupa dan dari mana aku berasal, juga tanpa melihat seberapa banyak materi yang kumiliki. Padahal setahuku, setiap warga negara memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu. Kukira juga, hati seorang ibu memiliki ketulusan yang tak terbatas pada anak-anaknya. Memberi apa yang dibutuhkan bagi anaknya untuk berkembang, sesuai apa yang sudah menjadi haknya, untuk menjelajah seisi kota dan dunia; untuk tinggal dan berbuat demi masa yang jauh lebih baik.

Namun apa yang kulihat nyatanya berbeda. Ibuku mengelak saat diajak bicara, ibuku lebih memilih tersenyum pada dunia dan berpaling dari anaknya. Menganggap kita tiada, menganggap kita bukan manusia nyata. Materiku diambil tanpa terasa berguna, aku merasa hampa. Aku merasa berduka, kesempatanku dan penerus bangsa kurasa sudah tiada; aku rasa kami telah dianggap mati sejak lama.

Vertragsadresse0x495f...7b5e
Token-ID
Token-StandardERC-1155
ChainEthereum
MetadatenZentralisiert
Erstellergebühren
0%
keyboard_arrow_down
Ereignis
Preis
Von
An
Datum